Kewirausahaan memiliki pengertian dari beberapa para ahli,
diantaranya:
Menurut Jose Carlos Jarillo – Mossi,
Kewirausahaan sebagai seorang yang merasakan adanya peluang, mengejar
peluang-peluang yang seusai dengan situasi dirinya, dan yang percaya bahwa
kesuksesan merupakan suatu hal yang bisa dicapai.
Menurut Richard Cantillon, Kewirausahaan didefinisikan
sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan
membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan
datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Menurut Harvey Leibenstein, Kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Kewirausahaan berasal dari kata entrepreneur yang
berasal dari bahasa Perancis yang artinya between taker atau go-between yang artinya
perantara diartikan sebagai membeli jasa-jasa faktor produksi dengan harga
tertentu, dengan suatu pengertian untuk menjual hasilnya tersebut dengan
harga-harga yang tidak pasti di masa yang akan datang. H. Leibenstein
mendifinisikan Entrepreneur sebagai seorang atau sekelompok
individu yang memiliki karakteristik, mampu menggandengkan peluang-peluang
menjadi pasar, mampu memperbaiki kelemahan pasar, bisa menjadi seorang input
complementer, dapat menciptakan atau memperluas time bending dan
input transforming entitities.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan
melihat dan menilai kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat,
watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.
Tiga
jenis perilaku wirausahawan:
a. Wirausaha
yang memiliki inisiatif
b. Wirausaha
yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu
c.
Yang menerima resiko atau kegagalan
Kunci
penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas.
Karakteristik
Wirausahawan Menurut McClelland :
a. Keinginan
untuk berprestasi
b. Keinginan
untuk bertanggung jawab
c. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah
d. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil
e. Rangsangan
oleh umpan balik
f. Aktivitas
energik
g. Orientasi
ke masa depan
h. Keterampilan
dalam pengorganisasian
i. Sikap
terhadap uang
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan terorientasi kepada
tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi
9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator
Tiga
kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc
Clelland, yaitu:
a. Kebutuhan
untuk berprestasi (n-Ach)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan
akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut
bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan
perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap
prestasinya tersebut.
b. Kebutuhan
untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang
ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang
erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang
mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang
memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa
kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan
mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
c. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan
adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana
orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk
ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Sumber-sumber
gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
a. Konsumen,
yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan
konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan
mereka.
b. Perusahaan
yang sudah ada, yaitu wirausahawan harus selalumemperhatikan dan
mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada
dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga
dapat membentuk peluang baru.
c. Saluran
distribusi, merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan
mereka dengan kebutuhan pasar.
d. Pemerintah,
merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara yaitu melalui
dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan suatu produk yang baru,
dan melalu peraturan pemerintah terhadap dunia usaha yang memungkinkan
muncuknya suatu gagasan tentang usaha baru.
e. Penelitian
dan pengembangan. merupakan suatu kegiatan yang sering menemukan atau
menghasilkan suatu gagasan produk baru atau perbaikan terhadap produk yang
sudah ada.
Unsur-unsur
analisa pulang pokok, terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, biaya
total, pendapatan total, keuntungan, kerugian, titik pulang pokok
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas
usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan jasa. Menurut Queen (1 993:4-5), waralaba
(franchise) adalah kegiatan
pemberian lisensi dari pemegang usaha (franchisor)
kepada pembeli merek usaha (franchisee)
untuk berusaha dibawah nama dagang franchisor
berdasarkan kon trak dan pembayaran royalti.
Waralaba
dapat dibagi menjadi dua:
a. Waralaba
luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah
diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.
b. Waralaba
dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang
ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti
awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Jenis-jenis
hak guna paten (franchise)
a. Franchise untuk mendistribusikan hasil
produksi
b. Franchise yang menawarkan nama, citra,
metode menjalankan usaha, dll
c. Franchise yang menawarkan jasa seperti
agen pribadi, konsultasi pajak dan real estate
Pemasaran langsung merupakan proses penyampaian pesan maupun
produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung bisa juga
diartika sebagai aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer
barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan
menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui
telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan.
Teknik
alternatif pemasaran langsung:
a. Periklanan
terklasifikasi
b. Periklanan
display
c. Kiriman
pos langsung
d. Katalog
penjualan
e. Pemasaran
tanggapan langsung media
Pembagian
dalam bentuk-bentuk kepemilikan, antara lain:
a. Perusahaan
perseorangan merupakan Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang. Pengelola
memperoleh semua keuntungan, disisi lain menanggung semua risiko yang
timbul dalam kegiatan usaha.
b. Firma
merupakan Bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Semua anggota
bertanggung-jawab penuh, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama terhadap utang
perusahaan kepada pihak lain, kalau perlu dengan seluruh kekayaan
pribadi.
c. Perseroan
Komanditer (CV) merupakan Persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
(sekutu) yang menyerahkan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan sebagai modal
perseroan.
d. Perseroan
Terbatas (PT) merupakan Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta
kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri
maupun para pemilik.
Tiga
alternatif pada saat berakhirnya
usaha, yaitu:
a. Likuidasi
b. Reorganisasi
c. Perpanjangan
waktu pembayaran
Langkah-langkah penyedian sumber daya manusia untuk menyediakan sumber daya
manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan ketikaberbagai posisi menjadi
terbuka atau lowong, manajer hendaknya mengikuti empat langkah yang berurutan berikut ini :(1). Perekrutan
(2). Seleksi (3). Pelatihan dan (4). Penilaian
hasil kerja. Gambar 1 proses ini bisa digunakan untuk mengisi baik
lowongan manajerial maupun non manajerial membahas langkah-langkah terseebut secara mendatail.
Langkah dan proses seleksi langkah pokok kedua yang terlibat dalam
penyediaan ssumber daya manusia yang tepat bagi organisasi kewirausahaan adalah
seleksi.Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua
individu-individu yang telah direkrut. Dengan ini, seleksi bergantung pada dan
menyertai penarikan tenaga kerja (recruitment).
Proses seleksi biasanya diwakili olehserangkaian tahap melalui mana calon
tenaga kerja harus melewatinya untuk
bisa disewa. Tiap tahap yang berurutan mengurangi kelompok total dari calon
tenaga kerja sampai, akhirnya satu individu bisa disewa. Gambar berikut memuat tahap- tahap tertentu dari proses seleksi yang menunjukan alasan untuk tidak
meluluskan calon sumber daya manusia pada tiap-tiap tahap dan menggambarkan
bagaimana kelompok sumber daya potensial bagi suatu organisasi
kewirausahaan bisa diperkecil
sampai seorang individu yang pada
akhirnya menjadi karyawan. Dua alat yang sering digunakan untuk membantu proses
seleksi adalah (1) ujian (testing)
dan (2) pusat penilaian (assesment centers). Pembahasan tiap-tiap
alat tersebut adalah sebagai berikut.
sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab9-sumber_daya_manusia_bagi_organisasi_kewirausahaan.pdf
No comments:
Post a Comment