Thursday, April 26, 2012

ketahanan nasional


Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD ’45 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan

 Pokok-Pokok Pikiran

kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

1. Manusia Berbudaya hubungan-hubungan sebagai berikut

1.     Manusia dengan Tuhan dinamakan Agama/Kepercayaan
2.     Manusia dengan cita-cita dinamakan Ideologi
3.     Manusia dengan kekuatan/kekuasaan dinamakan Politik
4.     Manusia dengan pemenuhan kebutuhan dinamakan Ekonomi
    Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Ideologi
Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung suatu konsep dasar tentang kehidupan yang diciptakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia.
Ø Ideologi Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi manusia yang melekat sejak ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa, kecuali atas persetujuan yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak, yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materi yang melimpah serta didapat secara bebas.



Ø Ideologi Komunisme
Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan (kelas)  untuk menindas kelas lain. Golongan kuat menindas golongan lemah. Karena itu Karl Marx menyerukan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan dari golongan kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur negara. Ideologi ini memiliki beberapa ciri yaitu :
1)      Menciptakan konflik untuk mengadu golongan tertentu dan menghalalkan segala cara dalam meraih tujuan.
2)      Bersifat atheis dan didasarkan pada kebendaan. Bahkan agama dianggap sebagai racun.
3)      Bercorak internasional. Komunisme menghendaki masyarakat tanpa nasionalisme.
4)      Mencita-citakan masyarakat tanpa kelas. Masyarakat tanpa kelas dianggap memberikan suasana hidup yang aman dan tenteram.
Ø Paham Agama
Ideologi bersumber dari falsafah agama yang termuat dalam kitab suci agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual religius. Dalam bentuk lain negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya.
Ø Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang di Indonesia.
Upaya memperkuat ketahanan ideologi memerlukan langkah pembinaan berikut :
a)      Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta ditingkatkan.
b)      Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c)      Istilah Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara perlu dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangasa.
d)      Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa perlu dihayati dan diamalkan secara nyata oleh setiap warga negara Indonesia.
e)      Pembangunan harus menunjukkan keseimbangan antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme.
f)        Pendidikan moral Pancasila  ditanamkan pada diri anak didik dengan cara mengintegrasikannya kedalam mata pelajaran lain. Pendidikan moral Pancasila juga perlu ditanamkan kepada masyarakat luas secara non formal.
    Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar.Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
Ø Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam Negeri
1)      Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut.
2)      Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan perbedaan mengenai nilai dasar.
3)      Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.
4)      Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Ø Ketahanan Pada Aspek Politik Luar Negeri
1)      Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama internasional di berbagai bidang dalam rangka memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
2)      Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional.
3)      Citra positif Indonesia perlu ditingkatkan dan diperluas melalui promosi, peningkatan diplomasi, pertukaran pelajar dan lain sebagainya.
4)      Perkembangan dunia terus diikuti dan dikaji agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dapat diatasi sedari dini.
5)      Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional.
6)      Peningkatan kualitas SDM perlu dilaksanakan dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi.
7)      Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi hak warga negara Republijk Indonesia diluar negeri perlu ditingkatkan.
   Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Ekonomi
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
1)      sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
2)      ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism, etatisme dan monopolistis.
3)      struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
4)      pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5)      pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
   Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Sosial Budaya
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal  penetrasi terhadap budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional
Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya berdasarkan Pancasila.
   Pengaruh Ketahanan Nasional Pada Aspek Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya tangkal yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara.
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu :
1)      memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk  perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
2)      sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek tersebut.
Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud

Kesimpulanya :
Ketahanan Nasional Indonesia dikelola berdasarkan Astagatra yang meliputi unsur-unsur geografi, kekayaan alam, kependudukan, ideology,politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional
Sumber :
http://fhanincredible.wordpress.com/2010/03/30/ketahanan-nasional/

Wednesday, March 28, 2012

PENGHANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


BAB 1
PENGHANTAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

A.     Latar belakang  pendidikan  kewarganegaraaan  dan  kompetensi yang diharapkan

1.latar belakang pendidikan kewarganegaraan
 Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia –yang dimulai sejak era sebelum dan  selama penjajahan ,kemudian dilanjutkan  dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian  kemerdekaan –menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan  zamannya.kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai- nilai perjuangan bangsa  yang senantiasa tumbuh dan berkembang .

2. kompetisi yang harapkan dari pendidikan kewarganegaraan

a. Hakikat Pendidikan
Masyarakat dan pemerintah suatu Negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta keidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual ) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik )

b.Kemampuan Warga Negara
Untuk hidup berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi perkembangan ,perubahan masa depannya,suatu Negara sangat memerlukan pembekalan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni (ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai pancasila, nilai-nilai keagamaan, dan nilai-nilai perjuangan bangsa .Nilai-nilai dasar Negara tersebut akan menjadi panduan dan mewarnai keyakinan warga Negara dalam kehidupanbermasyarakat 
Berbangsa dan bernegara di Indonesia .
B.Pemahaman tentang Bangsa, Negara,Hak dan  Kewajiban Warga Negara, Hubungan Warga Negara dengan Negara atas dasar  Demokrasi, Hak Asasi Manusia (HAM), dan Bela Negara

1.      Pengertian dan pemahaman tentang Bangsa dan Negara

a.       Pengertian  Bangsa
 Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan,adat,bahasadan sejarah serta berpemerintahan sendiri .bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi dengan demikian, bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa .
b.pengertian  dan pemahaman Negara
1) pengertian Negara
·         Negara  adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
·         Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa untuk ketertiban sosial.masyarakat ini berada dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain di luarnya
2) teori terbentuknya Negara
·         Teori hukum alam. Pemikiran pada masa plato dan aristoteles: kondisi  alam àtumbuhnya manusia àberkembangnya Negara.
·         Teori  ketuhanan (islam + Kristen)àsegala sesuatu adalah ciptaan  tuhan.
·         Teori  perjanjian (Thomas hobbes) manusia menghadapi kondisi alam dan timbulah kekerasan
Kekerasan .manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya . manusia pun bersatu  untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.
2.      Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara
Dalam UUD 1945 Bab X, pasal tentang warga Negara telah diamanatkan pada pasal 26,27,28 dan 30, sebagai berikut :
·         Pasal 26, ayat (1) yang menjadi warga Negara adalah orang-orang  bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang  sebagai warga Negara. Pada ayat(2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraaan ditetapkan dengan undang-undang.
·         Pasal 27,ayat(1),segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.pada ayat (2),tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan .
.
3.      Hubungan warga Negara dan Negara
a.       Siapakah warga Negara
b.      Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
c.       Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
d.      Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
e.       Kemerdekaan memeluk agama
f.       Hak dan kewajiban pembelaan Negara
g.      Hak mendapat pengajaran
4.      Pemahaman tentang demokrasi
a.konsep demokrasi
b.bentuk demokrasi dalam pengertian system pemerintahan Negara
   1.bentuk demokrasi
   2. kekuasaan dalam pemerintahan
   3.pemahaman demokrasi di Indonesia
c.pemahaman tentang demokrasi Indonesi

 5. Kerangka  Dasar Kehidupan Nasional Meliputi Keterkaitan antara Falsafat   pancasila, UUD  1945 , Wawasan Nusantara , dan Ketahanan Nasional         
a.       Konsepsi  Hubungan antara  Pancasila  dan  Bangsa
b.      Pancasila sebagai landasan Idiil Negara
6.Landasan Hubungan UUD 1994 Dan  Negara Kesatuan  Republik Indonesia
a.  pancasila sebagai ideology  Negara
b. UUD 1945 sebagai  Landasan konstitusi
c. Implementasi  Konsepsi  UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi
d. Konsepsi pertama tentang pancasila sebagai cita-cita dan ideology Negara
e. Konsepsi UUD 1945 dalam Mewadahi perbedaan pendapat dalam kemasyarakatan Indonesia


SUMBER : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama  Jakarta ,2008







   




Wednesday, February 8, 2012

18 Tanda Husnul Khotimah

Sungguh merupakan kebahagiaan seorang muslim jika ia meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah ( akhir hayat yang baik ). Dan hal ini yang selalu didambakan oleh seorang muslim, baik yang taat maupun yang tidak taat sekalipun. Karena kesemuanya menginginkan nikmat yang tiada tara, yaitu Surga.
Penyebutan angka 18 bukanlah berarti sebagai pembatasan, karena kriteria dan tanda-tanda husnul khotimah itu lebih dari 18 tanda. Sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani,  “Dan telah terkumpul pada kami dari jalan-jalan yang baik lebih dari 20 kriteria (husnul khotimah, khususnya mati syahid,).”
Sesungguhnya Pembuat Syari’at Yang Maha Bijaksana telah memberikan tanda-tanda yang jelas sekaligus menunjukan kepada husnul khotimah ( akhir kehidupan yang baik ) mudah-mudahan Alloh menetapkannya  bagi kita dengan karunia-Nya, maka siapa saja yang meninggal dengan salah dari satu tanda-tanda tersebut, maka baginyalah berita yang menggembirakan. Di antara tanda-tanda yang menggembirakan itu adalah sebagai berikut :
1.    Mengucapkan Syahadat Ketika Hendak Meninggal.
2.    Meninggal Dengan Mengeluarkan Keringat di Dahi.
3.    Meninggal Dunia Malam Jum’at atau Pada Siang Harinya.
4.    Syahid Di Medan Perang.
5.    Meninggal Dunia Dalam Keadaan Perang Di Jalan Alloh.
6.    Meninggal Dunia Karena Penyakit Tho’un.
7.    Meninggal Karena Penyakit Perut.
8.    Meninggal Karena Tenggelam
9.    Meninggal Karena Tertimpa Reruntuhan
10.  Wanita Yang Meninggal Ketika Mengalami Masa NIfasnya Disebabkan (Melahirkan)
11.    Meninggal Karena Terbakar.
12.    Meninggal Karena Tumor di Rusuk.
13.    Meninggal Dunia Karena Penyakit TBC.
14.    Meninggal Dunia Karena Mempertahankan Harta yang hendak Dirampas.
15.    Meninggal Dunia Dalam Mempertahankan Agama.
16.    Meninggal Dunia Dalam Mempertahankan Jiwa.
17.    Meninggal Karena Berperang di Jalan Alloh.
18.    Meninggal Dalam Beramal Sholih.

sumber: http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2009/08/29/919/18-tanda-husnul-khotimah/