Wednesday, February 8, 2012

18 Tanda Husnul Khotimah

Sungguh merupakan kebahagiaan seorang muslim jika ia meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah ( akhir hayat yang baik ). Dan hal ini yang selalu didambakan oleh seorang muslim, baik yang taat maupun yang tidak taat sekalipun. Karena kesemuanya menginginkan nikmat yang tiada tara, yaitu Surga.
Penyebutan angka 18 bukanlah berarti sebagai pembatasan, karena kriteria dan tanda-tanda husnul khotimah itu lebih dari 18 tanda. Sebagaimana yang dikatakan al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani,  “Dan telah terkumpul pada kami dari jalan-jalan yang baik lebih dari 20 kriteria (husnul khotimah, khususnya mati syahid,).”
Sesungguhnya Pembuat Syari’at Yang Maha Bijaksana telah memberikan tanda-tanda yang jelas sekaligus menunjukan kepada husnul khotimah ( akhir kehidupan yang baik ) mudah-mudahan Alloh menetapkannya  bagi kita dengan karunia-Nya, maka siapa saja yang meninggal dengan salah dari satu tanda-tanda tersebut, maka baginyalah berita yang menggembirakan. Di antara tanda-tanda yang menggembirakan itu adalah sebagai berikut :
1.    Mengucapkan Syahadat Ketika Hendak Meninggal.
2.    Meninggal Dengan Mengeluarkan Keringat di Dahi.
3.    Meninggal Dunia Malam Jum’at atau Pada Siang Harinya.
4.    Syahid Di Medan Perang.
5.    Meninggal Dunia Dalam Keadaan Perang Di Jalan Alloh.
6.    Meninggal Dunia Karena Penyakit Tho’un.
7.    Meninggal Karena Penyakit Perut.
8.    Meninggal Karena Tenggelam
9.    Meninggal Karena Tertimpa Reruntuhan
10.  Wanita Yang Meninggal Ketika Mengalami Masa NIfasnya Disebabkan (Melahirkan)
11.    Meninggal Karena Terbakar.
12.    Meninggal Karena Tumor di Rusuk.
13.    Meninggal Dunia Karena Penyakit TBC.
14.    Meninggal Dunia Karena Mempertahankan Harta yang hendak Dirampas.
15.    Meninggal Dunia Dalam Mempertahankan Agama.
16.    Meninggal Dunia Dalam Mempertahankan Jiwa.
17.    Meninggal Karena Berperang di Jalan Alloh.
18.    Meninggal Dalam Beramal Sholih.

sumber: http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2009/08/29/919/18-tanda-husnul-khotimah/

Thursday, January 19, 2012

MANUSIA DAN KEGELISAHAAN



Manusia dan Kegelisahaan


            Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasa.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut mukanya lain dari bisasanya misalnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepalanya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupan sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang  diinginkanya tidak tercapai.


Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bawa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektid) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
  • Kecemasaan Objektif
    Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakaakaknnya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
    Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam  berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagai pelampiasannya. Misalnya seperti yang ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
  • Kecemasan Nerotis (Syaraf)
    Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
    Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan  ide nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisah , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi
  • Kecemasaan Moril
    Kecemasan moril sisebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam -macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurang percaya diri.
    Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan sehingga kawan kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menimbulkan kecemasan moril
Sebab sebab kegelisahan
  • Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
  • Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
  • Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
  • Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

D.Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat menjelma seperti :

1. Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu

(1)Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.

(2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.

2. Kesepian

Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkungan sehingga merasa kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Ketidakpastian

Berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal usul yang jelas. Itu semua disebabkan oleh pikiran yang tidak dapat berkonsentrasi yang mengacaukan pikirannya.


Opini :

Setiap manusia pasti memiliki yang yang namanya rasa kegelisahan dikarenakan takut akan pada suatu hal .takut kehilangan harta dan jabatan  ,takut menghadapi keadaan masa depan , tapi sifat itu bisa dihilangkan dengan cara mendekatkan diri kita kepada Allah swt







Sumber reperensi :

http://mybrivo.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-kegelisahaan.html

MANUSIA DAN HARAPAN


Manusia Dan Harapan

Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
   

 Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Contoh-contoh harapan manusia sangatlah banyak, bahkan tak ada yang dapat menghitungnya, beberapa contohnya: seseorang pelajar yang dirinya memiliki harapan bisa berkuliah meneruskan pendidikanya, namun ia tidak ada dana karena ia tergolng dari anak yang tidak mampu, akhirnya ia bekerja terlebih dahulu untuk mendapatkan uang dan kuliah sesuai dengan harapannya itu

Sebab Manusia mempunyai Harapan
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu

1. Dorongan Kodrat

Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup

Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Definisi Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Teori Kebenaran
Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan lima teori tentang kebenaran :
  1. teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
  2. teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
  3. teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
  4. teori performatif teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu. Contoh pertama mengenai penetapan 1 Syawal. Sebagian muslim di Indonesia mengikuti fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah, sedangkan sebagian yang lain mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu. Contoh kedua adalah pada masa rezim orde lama berkuasa, PKI mendapat tempat dan nama yang baik di masyarakat. Ketika rezim orde baru, PKI adalah partai terlarang dan semua hal yang berhubungan atau memiliki atribut PKI tidak berhak hidup di Indonesia. Contoh lainnya pada masa pertumbuhan ilmu, Copernicus (1473-1543) mengajukan teori heliosentris dan bukan sebaliknya seperti yang difatwakan gereja. Masyarakat menganggap hal yang benar adalah apa-apa yang diputuskan oleh gereja walaupun bertentangan dengan bukti-bukti empiris.Dalam fase hidupnya, manusia kadang kala harus mengikuti kebenaran performatif. Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya. Kebenaran performatif dapat membawa kepada kehidupan sosial yang rukun, kehidupan beragama yang tertib, adat yang stabil dan sebagainya.

  1. teori konsensus Suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada paradigma atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung paradigma tersebut.Banyak sejarawan dan filosof sains masa kini menekankan bahwa serangkaian fenomena atau realitas yang dipilih untuk dipelajari oleh kelompok ilmiah tertentu ditentukan oleh pandangan tertentu tentang realitas yang telah diterima secara apriori oleh kelompok tersebut. Pandangan apriori ini disebut paradigma oeh Kuhn dan world view oleh Sardar. Paradigma ialah apa yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota suatu masyarakat sains atau dengan kata lain masyarakat sains adalah orang-orang yang memiliki suatu paradigma bersama

opini :
setiap manusia pasti punya yang namanya harapan ,menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan yaitu :dorongan kodrat ,dorongan kebutuhan hidup


sumber referensi :

Thursday, December 29, 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

-->

Manusia dan tanggung jawab


1.Pengertian Tanggung Jawab
 
Tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau menanggung akibatnya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja

2. Macam-Macam Tanggung Jawab

• Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
      Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri

• Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
       Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya.

• Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
       Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.


• Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
    Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan


Sesungguhnya pengorbanan itu bermaksud, usaha seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada penciptanya melalui amal perbuatannya yang ikhlas.

Jujur adalah sebuah pengorbanan yang tidak hanya membuat diri kita terhormat di mata orang lain tetapi lebih utama lagi, terhormat di sisi Allah.

Pejuang sejati boleh dilihat dari seberapa banyak pengorbanan yang diberikan.

Allah mencintai orang yang berkorban dengan harta dan jiwa untuk menegakkan kebenaran

Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu ingin membahagiakan orang lain dengan apa yang dimilikinya.

Semakin seseorang itu banyak berkorban untuk orang lain, semakin mulialah dia di sisi Allah dan manusia.

Opini :

Pengorbanan yang kita lakukan harus semata-mata mengharapkan keihlasan Allah ,kita tidak hanya berkorban dengan harta dan jiwa tetapi kita sebagai mahasiswa memberikan aspirasi kita untuk pemerintah yang lebih baik dan membela rakyat


Referensi artikel :

MANUSIA DAN KEADILAN



Manusia dan keadilan

Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum.
           
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.


Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.

II.Macam –macam keadilan
a. KEADILAN LEGAL ATAU KEADILAN MORAL

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.

b. KEADILAN DISTRIBUTIF

Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. KEADILAN KOMUTATIF

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat

KEJUJURAN

   
  Jujur dalam arti sempit adalah sesuainya ucapan lisan dengan kenyataan. Dan dalam pengertian yang lebih umum adalah sesuainya lahir dan batin. Maka orang yang jujur bersama Allah I dan bersama manusia adalah yang sesuai lahir dan batinnya. Karena itulah, orang munafik disebutkan sebagai kebalikan orang yang jujur, firman Allah :
لِّيَجْزِيَ اللهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ

Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik... (QS. Al-Ahzab:24)
            Dan jujur adalah konsekuensi terhadap janji seperti firman Allah :
مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَاعَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ
Di antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah; (QS. Al-Ahzab:23)
Jujur terdiri dari tiga bagian yang tidak sempurna kecuali dengannya: 1) Kejujuran hati dengan iman secara benar, 2) Niat yang benar dalam perbuatan, 3) Kata-kata yang benar dalam ucapan.
Nilai Kejujuran atau Amanah adalah salah satu dari lima nilai Moral Islam. Setiap manusia setidaknya terikat satu perjanjian dengan Penciptanya untuk tidak menyembah Iblis (QS Yaasiin 36:60). Namun manusia dapat membuat perjanjian tambahan yaitu berjuang di jalan Allah (QS At-Taubah 9:111). Perjanjian tersebut wajib dipenuhi.

Manusia juga tidak selayaknya mengambil jalan-jalan lain selain Jalan yang Lurus.
Misalnya:
  1. Jalan Tirani (melanggar Nilai Pembebasan)
  2. Jalan Seks Bebas (melanggar Nilai Keluarga)
  3. Jalan Kekerasan (melanggar Nilai Kemanusiaan)
  4. Jalan Korupsi (melanggar Nilai Keadilan)
  5. Jalan Munafik (melanggar Nilai Kejujuran)

Opini :
Allah memerintahkan hambanya untuk selalu jujur dalam segala hal baik itu dalam keluarga maupun dalam masyarakat ,sebagai hambanya kita harus mempunyai iman dan sikap ikhlas untuk menjauhkan kita dari perbuataan bohong ,munafik dll .Dengan berlaku jujur hidup kita akan merasa tenang dan damai

Referensi artikel